Wednesday 12 November 2008

BISIKAN PADA HUTAN

Hutan hujan Rimba Niah

Mempelas kering dan senduduk bulu
BERZAMAN
kau saksikan kehidupan
bumi merah, berakar ke tunjang akal
si renikpun tumbuh, segar menjulang
kebanggaaan kadang melupakan
asal Ciptaan Kejadian.
Dari sulur muda
berbulu debunga
diangkat angin jauh berterbangan
hijau menjadi kuning dan gugur bertaburan
seperti manusia
yang tahu asal keturunan
abjad zaman kukuh
mengikat dunnan hutan
ke tangkai kesedaran
setelah kesakitan di himpit
pancaroba
bumi seakan berputar
awang memintal rawan
sungai dibendung menjadi
aliran berkumpul
mencipta kemeriahan.
Siapakah penakluk kemewahan
ketika di rumah petani
gelap gelita di malam panjang
dan sungai menjadi merah
hingga kami kehausan
darah terpecik
menyimbah bulu
ayam sembahan.
(bisik hutan di hujung rumah panjang Chang)
13 November 2008, 02:52

1 comment:

Anonymous said...

http://sindikatdokarim.wordpress.com/sejarah-sekolah-menulis-dokarim