Thursday 28 July 2011

Segar Alam AnugerahMu

BERABAD silam telah tersirat, Alam terkembang menjadi guru. Alhamdulliah, di ranah Minang ditakdirkan alam pergunungannya Marapi - Singgalang, membawa angin kesuburan. Rinai pagi menitis, beralun tajam ditiup angin dari gunung. Bukankah sudah terpeteri di hati, memaklumi keindahan itu ciptaan Ilahi. Inilah alam dengan kepulan awan berarak, menitiskan embun dan rinai pagi menyubur tanaman. Aie Angek aku tiba di lembah suburmu. Benarlah rangkaian puisi kasih Rumi. ' When one Master meets another, the One meet the One ' (Timothy Freke, 2000:51). Inilah pertemuan yang Satu. Satu Alam menyeru AlamMu! Suburlah alam, berkembanglah daya fikir bergabung daya , sehingga petani tersenyum meramahi alam, semua menjadi hijau, disemai, berbenih, berputik, berdaun, berbunga, berdebunga ...

HASIL tuaian tanaman sudah berpindah. Dijual beli. Cili hijau merah, tomato jingga, terung ungu, menjadi lukisan panca warna - semua asli merakam kasih abadi.
INILAH ghairah air tangan ibu, cili digelek dilumat di batu penggilingan, kau asingkan cili dan tomato merah untuk lukisan merah di piring. Cili dan tomato hijau - lukisan kesegaran sejak dulu sudah bermain di nubari ibunda kita...

PULANGLAH anak rantau di dapur air tangan ibu sudah menyeru!...resepi nenek moyang pedas cili tidak memudharat perutmu...dengan ramuan bukan rahsia lagi. Di darek ikan air tawar di kail ditebar jala di danau, di sungai. Di laut dijaring, hingga ke laut jauh, namun resepi ikan dan sayuran tetap menjadi pilihan. Bismillahirrahmanirrahim...



***

Nota Ranah Minang, 28 Julai 2011(gambar kebun di Air Angek, pasar Padangpanjang@SZI 4-5 Jun 2011)






No comments: