" kalau angin kuat dahan berayun dan patah menghimpap kereta atau orang lalu lalang, kau tanggung akibatnya"
Telingaku berdengung agaknya betul berasap. Tapi hati lebih tergigil.
Di hari lain, paman bungsu yg lain, datang dgn suara tergopog gapah bersuara dgn wajah tegang, dan suaranya membuat saya tergamam, " lihat pohon pinang tu dah meninggi, confong kalau batang patah ditembak petir jatuh ke bumbung rumah ku... Siapa yg mati?"
Ya sahabat ku si pokok mangga, si batang pinang -sudah sampai ajalmu.
Kita harus berpisah!!!
( anekdot / bersambung)
No comments:
Post a Comment