Monday, 24 October 2011

Detik Itu Pun Tiba

Sahabatku : Tiba waktu, kapalpun  membawa diri  seperti buraq dinihari - daku membawa helaian sayap amat tipis berlarik luka. Hanya kesedaran Iman, harus kita jabat erti perpisahan maafkanku  terlalu banyak mencatat melakar, mana yang terhiris hati, tersangkut tanya dan terluka...maaf kupinta. Izinkan daku  melangkah, merentas dengan tenang, tersandung  perit cinta memberi hari semakin nyata. Jelas Hanya Dia Yang Amat Lembut mendengar bisikan HambaNya.Doakan kasih batini sehingga diri semakin insaf segala dosa segala keingkaran, segala tipisnya kesedaran, demi kasihku berilah titis  ilmu pengetahuan, dengan jernih mata dan hati ,  tidak Kau pesongkan hati demi HidayatMu. Berilah Petunjuk, ada Cahaya, Cahaya KasihMu , aku tahu Dikaulah Yang Memberi Kurnia. Hanya Mu Yang Memberi Kesejahteran.Terimalah senyuman kasihku kepada sahabat terkasihku, tak mungkin kulayang ucapan maaf secara utuh, hanya di sini, tali kasih antara kira, dikau sahabatku, maafkan hati kecil ini, sungguh Redha  meninggalkan seluruh hak pinjamanMu, dari hutan, laut, langit dan Awan yang Kau pinjamkan kuserahkan  kepada Yang Hak! Demi Yang Terpuji, Redhakan aku pergi...dan izin kembali menatap mentari tanah air  ini. Al Fateha, Ayah , Ibu, Nenda, para guru dan   kedua anankanda ,   saudara mara dan sahabattku, kutabur doa kasih ampunilah Kami ya   Amin Ya Rabillalamin...

Menjelang 27 Okt 2011
KT 80. 

Saturday, 8 October 2011

Sekolam kiambang

Terima kasih Isnadi menebar benih kiambang ini - Laman Nyang Galoh Okt 2011
Benarlah kehidupan hari ini adalah sisa masa lalu. Ketika merenung sisa kolam ini, yang kerap ditinggalkan oleh si  penghuni taman, kadang kering di musim panas tanpa hujan, kembali menghijau berkelopak kiambang ketika hujan berderaian. Lumut pun berkilauan.  Apakah yang akan kau catat sahabatku?  'Biduk lalu kiambang bertaut' - betapa arifnya nenek moyang  mencipta larik puisi klasik ini. Larik dari batin indah terluah bersahaja, sehingga kerap pula di dendang selokakan.

Ketika akan pergi meninggalkan taman ini, lebih sebulan nanti siapakah yang sudi mengintai kolam ini? Yang akan mengocakkan permukaannya sehingga berudu bersilat ekor sebelum memamahnya sendiri untuk menukar wajahnya yang lebih asli? 

Siapakah yang datang menyiram keladi, pelepah rimbun sepit udang dan menghidupkan unggun api menghalau  nyamuk ? Adakah kelak  sahabatku si  Tiga Pendekar datang menjenguk???

Menuggu detik keberangkatan. 
Gombak
9 Okt 2011, 00:24   

Thursday, 6 October 2011

Jaga dirimu Jingga

                                                                    
Jaga dirimu Jingga
Ketika kau
segak perkasa
menjaga Adik manja
tak kau beri
Si Belang datang
menghampiri.

Petaka tiba
kau bersayu hati
diam di sarang
tanpa suara
jemarimu adalah
saksi
dunia berhenti
seketika
kau renung
kembalikan
kau seperti biasa
berlari meriuh siling
ikhsan
menjaga pagi
sebelum malam
memberimu
bisikan
jangan bersedih
sahabat kita
Jingga !

6 Oktober 2011