Tuesday, 3 February 2015

Petang Rembang

Kami terhenti di depan pintu. Dia datang dari arah depan. Saya muncul dari arah bertentangan . Saya menyisih memberi dia berjalan sambil mengheret kaki palsunya.

Apakah yg kami perlukan lagi di hari semakin senja. Kala mentari cepat mengalih waktu? Di hari semakin
memutihkan  rambut, merabunkan mata, berjalan dgn lutut bergoyang, suara mudah bertukar bunyi dan sebentar  tadi
mata kita saling menyapa tapi suara bisu suara.

Kaupun meneruskan perjalanan
Mata hati kira bersapa dalam senyap bahasa.

Maafkan saya sahabatku Nik!
Saya sendiri di ssini di petang semakin rembang. Di meja mereka menghidang minuman, teh bunga madu. Saya melihat  di meja seberang sana, di kafe yang sama kafe buku tempat 
kita  bersama mengimpikan laman kasih sayang. Sudah 50 tahun berlalu. Kita bertemu  dalam bisu.



No comments: