Thursday 17 June 2010

Demi adik-adik baru, harus kumpul kembali dengan nenek di Gombak


Adik seibuku Khairil Salleh , dalam gendongan Mak (l 1960),
MerdeWati (l 1957), no 2 dari kanan depan
rumah kami di Jalan Temenggong
Johor Bharu, tahun 1962.
Semoga kita dapat bersua -
di mana anda semua????
1958 - Kota Bharu

KENANGAN Si Siti Kecil > terkejut tidak percaya setelah setahun bersekolah di Langgar, Makpun melahirkan adikku MerdeWati. Tiba-tiba enam orang anak-anak kecil berderet menaiki tangga rumah kami di Teliput.Mereka cantik-cantik dan pintar bersuara . Entah siapa yang bersuara, " Mana Cik Bainah, ibu baru kami? ,kami semua anak-anak Dei....hei awak ni Izan ke? "
Aku selama ini, sebagai anak tunggal Abah Ismail dan Mak Bainah, terkejut, tidak percaya....hingga nenek tiba dari KL ,
" Oh kesian cucuku, ayuh kita balik ke Gombak ye"

Terjadilah perpisahan itu aku harus bersekolah di Setapak, kembali menatap Abah naik basikal ke sekolah, mengaji di surau tinggi...menjadi anak kampung di tengah kota Kuala Lumpur yang sedang rancak membangun. Abah berkeringat di bengkel keretapi Sentul. Ya aku anak buruh keretapi....

Namun Ayah Dei, ayah baru amat baik mendidik kami. Setiap cuti sekolah aku naik keretapi sendiri menuju ke Palikbang menyeberang sungai dengan feri ke Kota Bahru. Ayah Dei sudah menunggu...dengan ayah Dei kami diwajibkan membaca buku-buku, belajar bahasa Inggeris...rumah kamipun turun naik dengan wajah-wajah Mem orang putih. Anehkah? Inilah kehidupan negara baru merdeka. Gaya hidup cara barat masih tersisa...ayah Dei lulusan Junior Cambridge dari Penang Free School memang bergaya sebagai staf di CEB (Cetral Eletrict Board, sekarang TNM ). Kerap bergaya makan malam, tari menari - satu hari Mak juga dijemput Sang Direktor CEB , untuk acara makan malam, wah ayah Dei terkejut juga melihat isteri cantiknya menari di malam perpisahan Mr & Mrs Stockwell yang akan pulang keLondon.
Ah masa lalu negara pra dan awal pasca merdeka ada perit luka dan bahagia. Al-Fateha buat ayah Dei yang membawa dan mengenal pembacaan buku di rumah. Juga Mak yang mengajar kami lebih tabah melalui ujian kasih sayang. Al Fateha. Eh mana semua adik-adiku saudara tiriku ini ?
*****
Bangi
18 Jun 2010



No comments: