Saturday, 16 April 2011

Puisi Si Gembala (13)

Pintu berpalang di makam Salman Al Farisi, Bukit Zaitun @SZI


1.


Bagaimana kan kugedor pintu berpalang besi


tenaga apa menyihir rindu tidak berpaling


jemari ini saksi mengusap kasih berabad


zaitun tak lelah berzikir di halaman.

Kudengar rengkek kuda si Perang Salib


berenang di Qubbah Sokroh


berlautan darah

70,000 para jihat - shuhadah!


Kuda putih di Petra-Jordan @SZI


11.


Aku berdiri kaku meraba wap panas tembok zaman


susah untuk pulang hati ditikam bimbang


bencana bagai menjelma tiba.


Robek lusuh jubah Umar kuhidu pilu


pahlawan perkasa tanpa istana


pemimpin tanpa bangga tinggi hati


rumahnya di bukit zaitun tanpa tembok


tidurnya di sejadah kasih


menyimpuh sujud di mimbar mesjid kecil pertama


kala kau tiba bayangnya masih di sana!



111.


Hingga Salahuddin tiba


mungkin beriring Sabahuddin


tujuh tahun merencana perang


datang dengan pedang perjanjian berkilauan,


mengembali Al Aqsa ke rumah sejati


menghapus fitnah memutih fitrah


sejarah tetap berdarah Allahuakbar!




Mana janji Umar segak sekarang


datanglah dengan tidak lelah


bersinaran mata Cinta


kembalikan Ummah ke Jalan Benar


jangan luka berulang serakah kuasa tipu helah dunia!




Aku akan pulang dengan pedang perjanjian


dengan syariat keadilan


tunggulah Syarat Yang Adil


permata di Jannah!


***


Qubbah Shokroh - Laman Nyang Galoh Mei- April 2011

No comments:

Post a Comment