Monday, 12 May 2008

Pesantren Luqman Hakim

Triv Nan Achnas,
di Pondok Kelapa
Kami telah meraih Pasir Berbisik mu. Setengah cemas, marah, kacau , diam dan beku. Memang kami menontonnya dalam diam seribu bahasa. Kemudian muncul pula Fotorgrafer. Setengah cemas, melihat studio antik, memikirkan zuriat yang hilang - kepada siapa harus kau lemparkan pengalaman keluarga. Dia tersisih sendiri setelah tubuh isteri harus berkecai di rel keretapi. Dan siang ini, si perempuan muda ini kembali dari Jogja dengan senaskah film baru arahan Luqman Hakim dan kau Nan, sebegai produsernya.
- " Siapa yang menonton karyamu, Nan?"
- "Lalalala, orang seperti kak Izan banyak di sini. Cukuplah".
Kami menunggu Pesantren film baru kalian dari perempuan lelaki yang kini sudah menjadi suami isteri. Syabas.

No comments:

Post a Comment