Prof Dami Toda, Prof Renier Carle, sahabat sarjana dan Dr Lim
***
Disember 2000, masih dingin di benua belahan barat ini. Saya tiba mengiringi sahabat yang mewakili kerja NGOnya di Bonn. Selesai dari sini kami meneruskan perjalanan ke Hamburg-Berlin. Di kampus sudah menunggu sahabat lama kami, Prof Dami Toda (asal Flores) dan Prof Ranier Carler. Singgah hanya untuk menyapa menebus rindu. Tetapi dasar mereka sarjana Bahasa dan Sastera Melayu-Indonesia, nampaknya saya tidak dapat mengelak pelawaan mereka.
Disember 2000, masih dingin di benua belahan barat ini. Saya tiba mengiringi sahabat yang mewakili kerja NGOnya di Bonn. Selesai dari sini kami meneruskan perjalanan ke Hamburg-Berlin. Di kampus sudah menunggu sahabat lama kami, Prof Dami Toda (asal Flores) dan Prof Ranier Carler. Singgah hanya untuk menyapa menebus rindu. Tetapi dasar mereka sarjana Bahasa dan Sastera Melayu-Indonesia, nampaknya saya tidak dapat mengelak pelawaan mereka.
Prof Renior Carle memperkenalkan buku katelog Bunga-bunga Bulan SZI
Jarak Waktu : 2000, Hamburg
Tiba di kampus, dibawa lansung ke Pusat Pengajian Bahasa dan Sastera Nusantara (Melayu-Indonesia). Masyaallah sudah berjejer buku-buku kreatif dan kajian akademiku ku di atas meja. Setengah tersentak, betapa koleksi pustaka mereka begitu lengkap, berbanding dengan jabatasn sastera di tanah air sendiri. Saya sempat bertanya, " bila buku ini mula terkumpul dan beli di mana? " Setengah jenaka, Prof Carler menjelaskan, " itu kerja pustakawan, kami pensyarah hanya menyenarai nama penulis dan judul buku - ya di mana di beli, mungkin di Malaysia atau di pasar terbuka di sini heee ..." Prof Carler juga begitu lengkap datanya tentang Si Siti Kecil...
Ya sebagai penulis, memang kerja kita diminta bercerita apa yang ditulis. Tetapi soalan tetap saja menyentuh isu perempuan yang hampir sama di mana saja di dunia ini. Soalan lucu dari seorang pelajar sarjana " Siti tidak lelah menulis, melukis dan melayan suami? ". Saya agak terkejut dengan soalan itu. Tetapi Prof Carler cepat bersuara , " Maksud soalan itu, sebagai penulis dan isteri, masih ada waktukah untuk menulis? " Saya tidak sempat menjawab sebaliknya Prof Carler mencapai buku Perkasihan Subuh dan Kau Nyalakan lilin, beliau meminta saya membaca bahagian yang ditandanya,
Ya sebagai penulis, memang kerja kita diminta bercerita apa yang ditulis. Tetapi soalan tetap saja menyentuh isu perempuan yang hampir sama di mana saja di dunia ini. Soalan lucu dari seorang pelajar sarjana " Siti tidak lelah menulis, melukis dan melayan suami? ". Saya agak terkejut dengan soalan itu. Tetapi Prof Carler cepat bersuara , " Maksud soalan itu, sebagai penulis dan isteri, masih ada waktukah untuk menulis? " Saya tidak sempat menjawab sebaliknya Prof Carler mencapai buku Perkasihan Subuh dan Kau Nyalakan lilin, beliau meminta saya membaca bahagian yang ditandanya,
-" Subuh itu /Kau kejuti mimpiku"
-"Lha, mana puisi tentang seorang perempuan , isteri ? " - suara daripada penanya tadi.
-" Itulah puisi, puisi penyerahan yang selalu kembali di anugerah Sang Kuasa ! "
-" Jangan susah hati, esei lengkap tentang puisi Siti sudah siap, nanti baca dalam journal sastera" Dami Toda (Mendiang) menenangkan suasana.
***
Petang itu, tanggal 18 Disember...tiba-tiba pintu bilik seminar terbuka, dua orang perempuan masuk dengan membawa kek dengan hiasan lilin menyala. Saya terkejut, semua tamu 15 orang, bangun berdiri melihat di mana kek di letakkan. Masyaallah mereka datang menghampirku, dan meletak kek, dan meminta saya meniup lilin. Ya Allah hari lahirku yang ke 51 tahun genap kala diri dilingkari para sahabat sastera nun jauh di negara orang.
Terimakasih sahabat, terutama Prof Reneir Carle dan isteri, juga salam penuh doa buat mendiang Prof Dami Toda yang telah jauh meninggalkan kita, dan seluruh sahabat yang bersama di hari pertemuan itu.
SZI
17 Mei 2011
Wah, ceria sunggoh rupa blook, tapi lebih ceria lagi suara hati bonda
ReplyDelete