Wednesday, 20 January 2010

Arif Lukisan Keroncong




20 Januari 2010
Rumah RA Fine Arts*
No 6 Jalan Aman
Kuala Lumpur
Arif Lukisan Keroncong
PELUKIS tanpa kata
suara diam berahsia
antara bisu kelu
di rumah Conlay
seniman mengocok angin
menyimpul siul
warna di adunan
kanvas berderik
lukisan tanpa pembeli.
Kau tikam angin
kau mengkelam rindu
keringat berbisik
percikan roh terpantul
sehingga nota berloncatan
biola meliuk di lentikan jari
tali sinar merintih melengking
mandolin nyaring menuju awan
anak sungai kasih melambai
pelukis bernyanyi
hilanglah duka isteri
menjulur selindang merapi diri
kau nyanyikan tangis ria mentari
sedu pilu bulan biru
tidak sekali menyesali!
Arif kau bekali keroncong Selangor
dari Gombak ke Pucung
muncul di lorong Kundang
berkumandang melupus sepi bukit
menghimbau gunung runtuh
sungguh dulu
sepi adalah CintaMu
ria berputik Kasih
dalam lingkaran warna
bunyi dan puisi
luka madu terbebat
mengerat setia
maruah putera puteri
di kebun KuasaMu
tergengam janji
kami di sini!


(Al-Fateha buat Ayahanda Datuk Arif Ahmad)
Sempena pameran Solo Samsudin Mohamad
Melukis Citra Manusia
20 Januari 2010

2 comments:

  1. Masih ada kah mentari
    untuk nyaring biola
    pada irama keroncong itu
    melukiskan potret sulam
    teranyam pepola mengkuang
    berjalurkan losen tenun keemasan
    melaratkan kelok berolak melarat awan
    mengangkat tabik dihujung sulur
    menggulung sembah kepangal tumbuh
    buat menciptakan keharmonian lunak
    bisa tinggal menjadi pesaka berharga
    buat terus dihayati nikmat indahnya
    generasi pelapis mendatang.

    ReplyDelete
  2. Alhamdulullillah, masih ada bung. Kumpulan pelukis Jalan Conlay, atas bimbing Allahyarham Datuk Arif, mereka meluangkan waktu....melukis dan memetik mandolin, double bass, mungkin sebagai mengubat resah....melukis tidak sama dengan seni yang lain, mudah laku di mata pembeli....dan keroncongpun bernyanyi. Sesekali datanglah ke galeri RA di jalan Aman. Kemana menghilang?

    Mek Siti seperti selalu juga dia

    ReplyDelete