Oleh banyaknya cerita yang dikutip, didengar dari Ninda Siti Indah, imaginasi Siti Kecil kerap mengawang. Oleh kejahatan ahli sihir Puteri Bungsu selalu dibawa lari di sembunyi dalam rumah - mahligai. Pintu dikunci pasak dari dalam dan luar. Imaginasi itu bertindak lapis dengan kenyataan. Istana lama banyak lenyap dari muka bumi, atau terbiar setelah sesuatu dinasti jatuh, maharaja dibunuh, segala cucu cicit membawa diri, bersembunyi sebelum bangun untuk berkuasa lagi. Ingat Istana Kuning Sultan Husin? Istana Maimun waris kerajaan Deli. Malah istana Bukit Jugra juga sudah sepi dan sunyi. Tapi saya tidak mencari anak raja yang hilang itu. Sebaliknya terjingkit-jingkit mencari sesuatu, mungkin ada barang sakti tercicir, tertinggal di tapak istana lama? Entah mimpi, atau angan-angan, kerap juga melihat sesuatu melintas, terbayang di balik jendela kelam, malah bagai terdengar pintu berderak seperti ada yang cuba membuka untuk keluar....di Rumah Peluru Pulau Penyengat....itulah yang terjadi. Di tahun 1986, saya bagai tersepit antara akar pohon ara yang saling berlingkar, kukuh dan angker, menutup sebahagian pintu gerbang, di celah lilitan akar seakan rambut panjang melingkar dan melambai-lambai di tiup angin...pintu berderak lagi. Mana pula ada pintu kayu yang berderak itu?.....Itulah pintu yang masih belum dapat dibuka, tapi kenapa yang dilihat kepingan kayu tebal, coklat tua...berbentuk lengkung berkubah....tambah Ninda Siti Indah. " Itu pintu rumah gergasi, rumah perompak..." ha? Tapi dalam zaman kuasa Kerajan Johor Riau, begitulah juga pintu Rumah Peluru. Rumah batu bumbung lengkung berkubah berpintu kayu tebal.....sekarang, pintu itu sudah kembali berdiri di Laman Nyang Galuh kami di Tanjung Karang. Dari dalam memang di palang dengan kayu tebal tak siapa dapat menggoyangnya dari luar, atawa ditendang juga tidak akan terbuka....itulah pintu raksaksa betina hahahah
Wah sangat fantasi cerita ini......
ReplyDeleteDiRimba boleh sambung cerita setengah dongeng setengah benar....yuuup
ReplyDelete