Thursday, 13 August 2009

HIDANGAN DI RUMAH TIKAR PANDAN

Ku pesan arpokat keruk, yang dihidang hirisan lobak merah, ha? Lah, Fozan salah dengar ke.
Tak mengapa petang itu rezeki saya cukup tempe goreng...tak mahu kentang, macam produk Mcdolanan? (mainan Mr Mc)...ini rumah orang bujang...minuman di bawa dari Kafe Uleekareng...saat ini kegilaan anak muda membuka kafe. Bersantai di situ, siang ke petang, maghrib ke malam, merenyeh berduaan bersentuhan. Berkumpulan antara sesama perempuan. Laptop di sisi, sendiri juga sudah biasa sekarang. Di kafe Patoeah mereka mengalunkan lagu-lagu ranggi, barat dengdong jazz, blues atau rindu lagu sepanjang jalan, saya minta mereka mainkan lagu Aceh, " Oooup sori kami tak punya !" Haaa?
Ooh aceh lon sayang
kemana melayang
trang trang
anak kambing saya hilang ?
Di halaman rumah Tikar Pandan, seekor bapak kambing terikat kaki di pokok belimbing, gemuk montok...." Haaah, untuk santap hari raya Korban - meugang" , terang Fozan.
Aceh lon sayang, kurrrr semangatku terbang
KL
14 Ogos 2009

No comments:

Post a Comment