Wednesday, 24 December 2008

PERARAKAN BHIMA 2


Wayang Purwa - asal Jogja (kol 1970)
I.

TIBA-TIBA saja tanpa angin, tanpa ribut taufan, tanpa guruh berdentum, aneh Putera Bayu tiba di halaman anjung astana, kenapa?

Dia sudah melupakan detik Perarakan Bhima yang telah menelan jangkawaktu hampir 30 tahun dulu. Ya dia tiba! masing dengan senyuman air, mengalir di lidah waktu teduh dan sejuk.

" Siapa yang menjemput ke halaman astana para juragan seni di kota riuh kebanggaan yang menyesakkan ini?

" Ini acara terbuka, tak perlu undangan dan kad jemputan khan? "

" Maksudku, bertahun-tahun kita berteduh di astana budaya fikir ini, anda tidak pernah sudi menjenguk dan kita dipisahkan ruang menjurang ilmu , memisahkan kita daripada debat dan helah - kecuali kita masih tersenyum dan mata melirik..."

" Aneh? ya di astana ilmu yang memisahkan kita oleh kelainan bidang?"

" Dan kita tidak pernah diundang bersama untuk upacara sidang ilmu di puri dulu ? "


Pause....

Sepasang mata itu masih mengintai setiap kali dia menoleh pandang ke arah juragan sakti Putera Bayu. Bunyi air mengalir. Daunan semilir, angin masuk tembus ke celah jejenang ....

No comments:

Post a Comment