KAU tiba di halaman batu bersurat
abjad jawi melompat-lompat. Setengah kagum
aneh dan bingung, antara celah ghairah membangun yang indah
kubah kristal, berbayang di air
bagai terlontar siapakah yang menyambut azan
masjid aneh tanpa penghuni pulau
sisa-sisa abjad masih menjadi bukti
walau semakin terhakis ghairah
menghapus sejarah
kau tersedak bertelagah pribadi
hampir dinihari
tiba-tiba terhantar
di ruang pelarian manusia bosan
siang kaku tiba-tiba terkinja, rambut merebang malam,
perempuan berseluar sendat coli sekerat
hampir tidak percaya
kau seperti berada di kotaraya
sahabat lama sebaya
siang ligat mengaut untung di klinik
malam mencair diri
dalam rancak cha-cha, mambo , dangdut, poco-poco
lagu berdengung hingga ke jalan sepi dinihari
terlontar balik ke pantai
bulan sudah dicakar angin
kau tak mungkin bertandak
dunia muda sudah lama
tapi yang lain
ibu sepi di rumah
anak-anak sudah dewasa entah kemana
atau suami pula melepak bersama teman seusia senja
di lantai kelam berkumpul
di meja lilin terliuk manja.
Diri tergigil sukar menjelaskan
memang ingin sendiri
di riuh rendah muzik dinihari
di sebuah negeri bertata Islami
tapi di pantai ini
mereka baru memulakan hari muda
di hujung usia!
Polo Lounge
Chendering
27-28 Julai 2008
Kak Siti: Meninggalkan jejak dan salam. Semoga tidak menjadi kepada angin juga.
ReplyDelete